Senin, 26 Desember 2011

awan bersinar, apakah itu??


Langit malam biasanya hanya akan disinari cahaya bulan dan bintang. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, langit malam juga bisa diterangi oleh awan bercahaya yang memantulkan cahaya matahari.
Awan bercahaya terbentuk di ketinggian 80-85 kilometer di atmosfer. Cahaya awan itu sebenarnya merupakan cahaya matahari yang dipantulkan. Letak awan yang tinggi membuatnya mampu memantulkan cahaya meski matahari sendiri telah tenggelam.
Biasanya, fenomena yang juga disebut awan polar mesosferik ini terjadi ketika suhu menurun hingga -130 derajat celsius. Kebanyakan, fenomena terjadi di belahan utara dan selatan bumi, wilayah di atas 50 derajat lintang.
Mathhews DeLand dari Goddard Space Flight Center NASA mengatakan pada Space.com, minggu lalu, fenomena itu awalnya jarang terjadi. Selama 11 tahun terakhir mempelajari, DeLand hanya menemukannya sekali.
Namun, DeLand mengatakan, kini fenomena tersebut semakin sering dijumpai dan cahayanya menjadi lebih terang. Ia menduga, peningkatan ini berkaitan dengan perubahan temperatur dan kelembaban di mesosfer.
Penurunan temperatur menyebabkan lebih banyak es atau awan terbentuk. Adapun kelembaban yang lebih tinggi memicu terbentuknya partikel es yang lebih besar, yang mampu merefleksikan lebih banyak cahaya.
Dengan meningkatkan jumlah fenomena awan bersinar, mungkin temperatur mesosfer semakin rendah. DeLand menuturkan, peningkatan jumlah gas rumah kaca bisa menjadi sebab turunnya temperatur itu.
Karbon dioksida—salah satu gas rumah kaca yang meradiasikan panas ke angkasa—menyebabkan pendinginan. Metana membuat kelembaban meningkat sebab cahaya matahari akan mengubah metana menjadi air.
Sejauh ini, peneliti belum yakin faktor yang paling berpengaruh, apakah kelembaban atau temperatur. Namun, DeLand memastikan, hal tersebut akan menjadi fokus pada penelitian selanjutnya.
Tercatat, fenomena ini terakhir terjadi di Billund, Denmark, pada 15 Juli 2010 lalu. DeLand telah mempelajari awan ini dari data instrumen dari data dan satelit sejak 1978.

Bemimpi tinggal di MARS, why not???


Dunia Baru di Mars
Penduduk bumi sangat tertarik dengan Planet Mars yang merah membara.
Ketertarikan manusia akan planet lain ini sangat wajar, apalagi jika kita melihat
kondisi bumi tempat tinggal kita saat ini. Bumi sudah semakin padat dengan
penduduknya yang tersebar di berbagai benua. Jumlah total penduduk bumi saat
ini sudah mencapai lebih dari enam milyar. Angka ini akan terus bertambah
dengan semakin berkembangnya teknologi. Dengan teknologi yang semakin
canggih, terjadi juga peningkatan kesehatan sehingga mempertinggi harapan
hidup. Bumi pun akan semakin penuh dengan bermunculannya generasi-generasi
baru. Pertambahan penduduk ini berakibat pada bertambahnya pula kadar
pencemaran lingkungan yang saat ini sudah mencapai tingkat yang cukup
mengkhawatirkan. Ancaman pemanasan global (Global Warming) akibat efek
rumah kaca sudah banyak membuat orang takut akan masa depan bumi ini. Lalu
ada juga kemungkinan terjadinya bencana alam yang sangat jarang terjadi, yaitu
tertabraknya bumi oleh asteroid yang nyasar. Kemungkinan terjadinya tabrakan
semacam ini memang sangat kecil, tetapi itu bukan berarti tidak mungkin terjadi.
Apalagi sejarah menunjukkan bahwa bumi ini sudah pernah ditabrak meteor yang
akhirnya memusnahkan semua populasi dinosaurus. Kalau sampai peristiwa ini
terjadi lagi, ke mana kita harus berlindung?
Ke Planet lain! Inilah tujuan utama mencari dunia baru di planet lain. Kita
memang membutuhkan tempat tinggal baru yang bisa menampung penduduk
bumi yang semakin bertambah. Dunia baru itu dapat pula berfungsi sebagai
tempat pengungsian kita jika bumi sudah tidak lagi mampu menyokong
kehidupan. Inilah sebabnya NASA (National Aeronautics and Space
Administration) begitu bersemangat menjelajahi tatasurya kita dalam usaha
mencari planet lain yang bisa dijadikan tempat tinggal baru kita. Planet Mars
menjadi kandidat utama! Mengapa?
Kita semua tahu bahwa tatarsurya kita tersusun dari satu bintang yang
bersinar terang, yang kita sebut sebagai Matahari, yang ditemani oleh sembilan
planet yang mengorbit mengelilinginya. Perkembangan terbaru dunia astronomi
bahkan menemukan jejak adanya planet ke-10! Apa benar kita baru menemukan
planet ke-10 di tatasurya kita? Benar atau tidak, yang pasti kita sudah punya
sembilan planet, salah satunya bumi. Kalau kita mau mencari planet lain untuk
tempat tinggal, kita punya delapan planet sebagai alternatif pilihan kita. Mulai dari
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, sampai Pluto. Mau
pilih mana?
Orang-orang yang biasa memelototi planet-planet itu sudah meneliti
masing-masing planet. Ternyata menurut mereka planet Merkurius dan Venus
terlalu panas untuk dijadikan tempat hidup manusia karena jaraknya yang sangat
dekat dengan matahari. Planet Jupiter yang raksasa itu ternyata tersusun dari gas
sehingga manusia juga tidak mungkin bisa hidup di sana. Planet Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto terlalu dingin untuk manusia karena terlalu jauh dari
matahari. Kalau di Merkurius dan Venus persediaan air tidak pernah ada karena
suhu panasnya membuat air menguap (cuma ada dalam fasa uap saja), di planetplanet
luar seperti Pluto suhu dinginnya membuat air selalu membeku (cuma ada
dalam fasa padat). Cuma ada satu planet yang memungkinkan adanya kehidupan:
Planet Mars. Ukurannya mirip dengan bumi, serta jaraknya pun tidak terlalu jauh
dari bumi. Planet Mars berotasi selama 24 jam 37 menit, sedangkan bumi berotasi
23 jam 56 menit. Jadi, satu hari di Mars mirip dengan satu hari di bumi. Musimmusim
di Mars pun mirip dengan musim-musim di bumi. Inilah sebabnya planet
merah ini diincar habis-habisan oleh NASA.
Beberapa misi sudah diluncurkan untuk meneliti kondisi Mars. Ada
beberapa foto yang berhasil diambil dari permukaan planet merah ini. Ternyata
kondisi planet ini cukup menyedihkan! Planet ini sangat kering, dingin, dan tidak
menunjukkan adanya oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas. Atmosfer
planet ini juga sangat tipis dan hanya tersusun dari gas karbon dioksida (95,3%)
dan nitrogen (2,7%). Kandungan oksigennya sangat sedikit hanya 0,2% saja.
Padahal atmosfer bumi mengandung oksigen sampai 20%, dengan nitrogen yang
mencapai 79%. Lho, kalau begitu, apa benar Mars bisa dijadikan tempat tinggal?
Kondisinya tampak begitu meragukan!
Tidak disangka ternyata Planet Bumi kita ini dulunya juga memiliki
kondisi lingkungan yang sangat mirip dengan Planet Mars saat ini. Bumi juga
tidak memiliki kandungan oksigen dalam atmosfernya! Belakangan oksigen mulai
tersedia berkat bantuan bakteri-bakteri fotosintesis sehingga binatang mulai
bermunculan dan bumi kita mulai diisi oleh kehidupan. Semua elemen yang kita
butuhkan untuk hidup tersedia di bumi dan Mars. Hasil penelitian di Mars
menunjukkan bahwa di sana terdapat kandungan air (dalam bentuk es di kedua
kutub planet). Atmosfernya jelas-jelas mengandung nitrogen serta unsur karbon
dan oksigen, walaupun masih dalam bentuk karbon dioksida. Jadi, semua elemen
penting yang dibutuhkan untuk menyokong kehidupan sudah tersedia di Mars.
Kita hanya perlu untuk mengolah semua yang sudah ada di Mars serta
mempersiapkan planet ini supaya menjadi subur dan menyenangkan seperti bumi
kita ini. Bagaimana cara merombak kondisi Mars yang kering, dingin, dan tidak
ramah itu menjadi planet yang hangat, nyaman, dan menyenangkan?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memanaskan planet merah ini
supaya menjadi cukup hangat bagi makhluk hidup. Bagaimana cara memanaskan
sebuah planet yang besar? Kita bisa manfaatkan panas dari matahari, tetapi karena
jarak planet ini sedikit lebih jauh dibanding jarak bumi ke matahari, kita butuh
alat yang bisa memfokuskan panas matahari ke Mars sehingga total panas yang
diterima planet ini lebih besar dari panas normal yang diterimanya sekarang.
Untuk ini kita bisa memanfaatkan teknologi yang saat ini sedang dikembangkan
NASA, yaitu solar sail. Solar sail adalah cermin raksasa yang melayang-layang di
ruang angkasa. Cermin ini bisa memantulkan cahaya matahari sehingga Mars
mendapat panas tambahan yang mampu mencairkan es di kutub-kutubnya. Setelah es-es itu mencair, air mulai mengalir di planet kering ini sehingga membentuk danau-danau. Kandungan karbon dioksida yang
terperangkap dalam es pun bisa terlepas ke atmosfer. Naiknya temperatur planet
ini nantinya akan membantu terlepasnya gas CFC (ChloroFluoroCarbon) yang
akan dimanfaatkan untuk menciptakan efek rumah kaca. Efek rumah kaca yang
menjadi masalah di bumi kita justru dimanfaatkan dalam proses menghangatkan
Mars. Efek rumah kaca ini berfungsi sebagai perangkap radiasi matahari sehingga
bisa terus menghangatkan planet dan menjaga air untuk tetap dalam fasa cair.
Karbon dioksida yang melimpah di atmosfer juga membantu proses ini.
Kemudian, untuk meningkatkan lagi efek rumah kaca itu, kita paksa beberapa
asteroid yang berseliweran di antara orbit Mars dan Jupiter (yang dikenal sebagai
Asteroid Belt) untuk menyeleweng dari lintasannya supaya bisa menabrak Mars.
Kita bisa menggunakan nuklir yang ditanam di asteroid (itu lho, mirip dengan
cerita film Armageddon) untuk membuatnya bergeser dari lintasannya. Lho? Koq
malah sengaja ditabrak dengan asteroid? Untuk apa? Segala yang kita takutkan di
bumi justru harus dilakukan di Mars?
Asteroid yang akan ditabrakkan ke Mars bukan sembarang asteroid. Kita
harus memilih dari sekian banyak asteroid yang bermarkas di asteroid belt. Yang
harus kita pilih adalah asteroid yang ukurannya cukup untuk menabrak Mars,
tetapi tidak menghancurkannya, serta yang memiliki kandungan amonia yang
tinggi. Tujuan ditabrakkannya asteroid ke rumah masa depan kita ini adalah untuk
melepaskan amonia tadi ke atmosfer planet. Pelepasan amonia ini dapat
membantu untuk meningkatkan efek rumah kaca yang dimaksudkan untuk
menghangatkan planet. Pelepasan gas-gas ini juga bisa membantu menebalkan
lapisan atmosfer Mars yang sangat tipis.
Efek rumah kaca dapat membantu terjadinya proses alami fotosintesa oleh
tumbuhan. Seperti kita ketahui, fotosintesa selalu menyedot karbon dioksida, dan
melepaskan gas oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.
Proses keseluruhannya tentu saja membutuhkan waktu ribuan tahun, tetapi
dengan teknologi yang ada dan yang akan dikembangkan dengan nanoteknologi,
usaha mengubah Mars menjadi tempat tinggal kita yang baru bukan merupakan
sesuatu yang mustahil. (Prof Yohanes Surya)

sumber: 
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=502

Selasa, 20 Desember 2011

orang-orang hebat fisika

 ALBERT EINSTEN

 GALILEO

NEWTON

Hewan Yang Jago Fisika


Percaya nggak bahwa hewan‐hewan disekitar kita banyak menggunakan
fisika?
Sebut saja burung. Burung mempunyai sayap yang didesain secara sempurna, cocok
untuk terbang. Bentuk sayap yang melengkung bersifat aerodinamis membuat udara
dapat mengalir dengan lebih cepat di permukaan atas sehingga terjadi perbedaan
tekanan udara antara sayap atas dan sayap bawah. Perbedaan tekanan udara ini
mampu mengatasi gaya tarik gravitasi sehingga burung dapat terbang dengan mulus.
Jika dari burung kita bisa mempelajari prinsip untuk terbang, kita juga bisa
mengamati cara lepas landas bebek yang mendorong kakinya untuk menghasilkan
tenaga jet sehingga memungkinkannya melesat ke udara. Dari ikan lumba‐lumba kita
bisa mempelajari sistem navigasi. Sedangkan kelelawar memberi pelajaran pada kita
tentang metode penggunaan radar.
Kalau Anda melihat seekor ikan, pernahkah terlintas pertanyaan, mengapa
ikan dikaruniai bentuk tubuh yang ramping? Itu untuk memudahkannya bergerak
mengatasi hambatan air. Karenanya, kapal laut atau kapal selam pun memiliki bagian
depan yang ramping dan kemudian melebar sesuai kebutuhan.
Untuk belajar tentang beradaptasi dengan temperatur lingkungan di sekitar,
kita bisa meneliti kehidupan beberapa hewan. Kelinci bertelinga panjang yang di
Amerika dikenal dengan nama Jackrabbit sehari‐harinya memiliki ‘daerah kekuasaan’
dengan temperatur permukaan tanah pada musim panas dapat mencapai 70oC.
Untuk bertahan hidup, meskipun tidak pernah mempelajari hukum fisika Wien
tentang proses radiasi termal di sekolah, Jackrabbit menerapkannya di sarangnya.
Tentang material komposit, kita bisa belajar dari kulit kerang. Kulit kerang
ternyata persis tembok rumah. Ada batu bata dan adukan semennya. Bedanya “batu
bata” pada kulit kerang sangat tipis, sedangkan “semennya” setebal 10 nm atau 1
per 10 milyar meter. Tapi kekuatannya dua kali kekuatan keramik sintetis. Ini pernah
menimbulkan inspirasi bagi peneliti dari Universitas Princeton untuk membuat
bahan pelapis tank. Selain kulit kerang, kulit sejenis kumbang tertentu diam‐diam
juga berteknologi canggih. Ketika dilihat dengan mikroskop elektron, kulit kumbang
menunjukkan banyak kemiripan dengan komposit yang biasanya digunakan pesawat
tempur. Bedanya, pada kompisit sintetis penyusun lapisan‐lapisan serat dilakukan
secara simetris. Sedangkan susunan serat pada kulit kumbang tidak simetris tetapi
sangat teratur. Ada anggapan bahwa struktur yang tidak simetris bersifat labil dan
mudah berubah, tapi ternyata kulit kumbang terbukti dapat menahan beban lebih
besar dan lebih tahan banting. Jadi siapa yang lebih canggih? Manusia atau
kumbang?
Lalu, bagaimana dengan keajaiban‐keajaiban hewan seperti kucing yang
dijuluki memiliki sembilan nyawa karena kalau jatuh dari tempat tinggi tulangtulangnya
tidak rontok. Apakah kucing memiliki daya magis? Tentu tidak. Kucing
menerapkan prinsip kesetimbangan dengan baik. Bagaimana dengan burung yang
bertengger di atas kawat listrik tetapi tidak tersetrum? Kedua kaki burung rupanya
menginjak kawat yang bertegangan hampir sama sehingga hampir tidak ada beda
potensial yang melewati burung, akibatnya arus yang mengalir ke tubuh burung kecil
sekali. Hasilnya, Burung tidak menderita apa‐apa.
Bagaimana dengan serangga yang mampu mengangkat beban berukuran
atau berbobot ratusan kali lipat ukuran tubuhnya sendiri? Lebah misalnya, dapat
membawa beban 300 kali beratnya sendiri. Artinya lebah sama kuatnya dengan
manusia yang mampu mendorong 3 truk ukuran besar secara bersamaan! Kuncinya
terletak pada perbandingan antara ukuran dan kekuatan otot‐otot tubuhnya.
Perbandingan itu sangat besar daripada manusia karena perbedaan ukuran tubuh
manusia dan serangga.
Demikianlah, jika Anda pergi ke kebun binatang atau rekreasi ke pantai,
kebun, taman, atau sekedar menghabiskan waktu di rumah dengan hewan
kesayangan, jangan lupa amati bentuk dan struktur tubuh serta perilaku hewan.
Dengan begitu sebenarnya kita sudah mendapatkan kursus fisika. Gratis!

Hal ilmiah Dalam Menari Ski


Pernah menonton penampilan penari ski es ? Salah satu atraksinya adalah penari berputar bagai gasing. Awalnya lambat, akhirnya berputar dengan cepat, ditingkahi dengan tangan penari yang terentang, lalu terlipat ke dalam seiiring dengan bertambahnya kecepatan. pada akhir atraksi, penari merentangkan tangan kembali dan kecepatan berputarnya turun. Monoton, ya ? Tapi atraksi itu ada dasar ilmiahnya.
Karena ada unsur perputaran, maka atraksi itu termasuk dalam gerak rotasi sehingga satuan-satuannya berbeda dengan gerak lurus biasa. Salah satunya momen inersia (l), yang didefinisikan sebagi hasil kali massa sebuah partikel (m) dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros (r). Jadi, l = m x r2. Satuan kecepatan gerak rotasi adalah kecepatan sudut (w).
Pada gerak rotasi juga ada satuan yang serupa dengan momentum linear (p = m x v), yakni momentum sudut (L). Momentum sudut ini identik dengan momentum linear, sama dengan hasil kali momen inersia dengan kecepatan sudut. Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi, jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum sudut sistem kekal.
Saat penari merentangkan tangan atau salah satu kakinya, kecepatan sudut yang ia peroleh rendah. Dengan melipat kedua tangannya atau merapatkan kakinya, penari itu memperkecil momen inersianya terhadap poros. Karena r mengecil (dengan melipat tangannya), maka l-pun ikut mengecil. Selanjutnya, karena momentum sudutnya konstan, kecepatan sudut wmembesar. Maka, sang penaripun berputar lebih cepat.
Untuk jelasnya, mari kita hitung. Misalnya, seorang penari memiliki momen inersia 4,0 kgm2 ketika kedua lengannya terentang (l1) dan 1,2 kgm2 ketika kedua tangannya dirapatkan ke tubuh (l2). Bila saat kedua tangan terentang kecepatan sudutnya 1,8 putaran per-detik (w1), kita bisa menghitung putaran ketika tangannya merapat ke tubuh (w2). Karena L konstan, maka L1 = L2. Dengan mengingat L = l x w dan memasukkan besaran masing-masing diperoleh w2, yakni 6 putaran per-detik.
Nah, lihat ! kecepatan sudutnya meningkat lebih dari tiga kali lipatnya. Jadi, memang harus begitu.

Minggu, 18 Desember 2011

BERPUISI DENGAN FISIKA



Malam gelap temani sepi
Secercah foton enggan menghampiri
Gelombang nada tiada menemani
Saat intuisi hanyalah ekspektasi
Saat kurasakan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya
Mungkin ini hanya imajinasi hampa
Dunia kita ialah relativistik
Tampuk tahta bukan mekanika klasik
Tapi cintaku ini tetap deterministik
Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik
Walau cinta ini tak bersambut
Walau luka ini sisakan takut
Namun nuraniku senantiasa terpaut
Layaknya katrol pesawat Atwood
Cinta ini takkan pernah bertepi
Seperti osilator harmonik tanpa terhenti
Semua rapi tersusun dalam hati
Bagai kristal tak cacat kisi
Akankah cinta ini kembali?
Menatap bayang indah rajutan mimpi
Ataukah khayal tetap berdiri?
Merusak angan dengan radiasi tinggi

Sabtu, 17 Desember 2011

ALASAN KENAPA API PADAM JIKA DIGUYUR AIR


Kalau ada nyala api, pasti disitu ada tiga unsur. Apa itu ? Unsur pertama adalah oksigen atau sering juga disebut zat asam, kedua, bahan bakar, dan ketiga, panas. Oleh para ahil, ketiga unsur pembentuk api itu dinamai segitiga api (Gambar 1). Pendek kata, untuk menimbulkan api ketiga unsur itu harus ada dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin memadamkan api, maka paling sedikit satu diantara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau dengan kata lain, hubungan diantara ketiga unsur itu harus diputuskan.
Unsur pertama oksigen. Udara di sekitar kita ini mengandung oksigen, yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jadi, oksigen tidak mungkin dihilangkan. Oksigen hanya bisa dipisahkan dari ketiga unsur api. Unsur kedua adalah bahan bakar. Bahan bakar bisa dihilangkan. Demikian juga panas. Bagaimana caranya ? Salah satu caranya, ya diguyur air (Gambar 2).
Jika kita mengguyur api dengan air, apa yang terjadi ? Pertama-tama suhu panas, salah satu unsur segitiga api akan hilang dan menjadi dingin. Kemudian yang kedua, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api, yaitu panas dan oksigen, tidak ada, padamlah api. Satu unsur hilang saja padam. apalagi dua (Gambar 3).
Namun, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Cara memadamkan api dengan air ini hanya bisa dilakukan apabila bahan bakarnya berupa kayu, kain, plastik, atau kertas. Kalau api merupakan hasil percikan listrik atau ada unsur minyak tanah, atau bensin, maka tidak bisa dipadamkan dengan air. Mengguyurkan air pada api akibat percikan listrik sangat berbahaya, karena air adalah penghantar listrik. Si pengguyur bisa tersengat aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan terlebih dahulu aliran listrik. Setelah yakin tidak aliran listrik baru bisa dipadamkan dengan air.
Bagaimana dengan minyak, atau bensin ? Karena berat jenis minyak atau bensin lebih kecil dibandingkan dengan air, maka ketika diguyur air, minyak atau bensin akan mengambang di atas air. Karena itu, minyak atau bensin itu tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala. Untuk memadamkan api jenis ini dibutuhkan pemadam kimia, yang biasanya berbentuk busa, atau zat karbondioksida.

IMAJINASI = CINTA FISIKA

Imajinasi lebih utama daripada pengetahuan. Pengetahuan bersifat terbatas. Imajinasi melingkupi dunia. -Albert Einstein.
Berbicara tentang fisika dapat menimbulkan tanggapan yang beragam. Bukan gosip lagi kalau fisika merupakan salah satu "hantu" yang ditakuti oleh banyak pelajar, baik itu di tingkat menengah, umum, dan bahkan di perguruan tinggi. Sebagian orang menghafalkan rumus-rumus fisika layaknya buku sejarah tanpa menyadari maknanya. Ada juga yang pasrah karena menganggap fisika hanyalah milik orang-orang yang serius, cerdas, gila matematika, dan pada umumnya "kurang gaul". Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa menjadikan fisika sebagai karir hidup adalah pilihan yang salah karena "masuknya" mudah tapi "keluarnya" susah. Dengan kata lain, menjadi mahasiswa fisika tidaklah sulit tapi lulusnya setengah mati dan kerjanya paling-paling menjadi guru atau kalau beruntung bisa menjadi dosen.
Beberapa pelajar mengagumi fisika karena membaca berita mengenai keberhasilan tim olimpiade fisika atau membaca buku tentang kehidupan para ilmuwan besar. Sayang, banyak juga yang hanya sebatas mengagumi tidak sampai menghayati atau mendalami fisika. Seringkali orang yang menguasai fisika dianggap sebagai orang "keren" sekaligus "aneh" karena mau belajar sesuatu yang sulit, padahal kalau jadi pengusaha bisa kaya-raya. Persepsi-persepsi demikian mengakibatkan masyarakat umum cenderung menggemari ilmu lain seperti metafisika. Disaat negara-negara lain berusaha untuk menyadarkan masyarakatnya agar tidak "gatek" alias gagap iptek negara kita melalui beberapa media massa tampaknya bekerja keras meyakinkan masyarakat agar tidak "gagib" atau gagap gaib. Padahal, penyampaian informasi ini menggunakan aplikasi fisika dan elektronika. Singkatnya, menemukan orang yang menyukai fisika bagaikan mencari jarum pentul didalam tumpukan jerami.
Banyak sekali pelajar atau mahasiswa yang sabar menunggu penayangan rumus-rumus fisika di papan tulis, kemudian mengerjakan soal-soal fisika. Dari pengalaman, soal-soal tersebut diselesaikan dengan cara "gotong-royong" karena hanya sedikit orang yang bisa atau mau mengerjakannya. Keberhasilan pengajaran tidak jarang didasarkan atas kemampuan mengerjakan soal-soal ujian akhir, bukan pada penguasaan makna fisis dari rumus tersebut.
Sebagai contoh, hampir semua orang di kelas tahu hukum kedua Newton, F = m.a, tetapi mungkin tak pernah terbayangkan bahwa rumus tersebut dapat menceritakan mengapa orang-orang gendut lebih suka main tarik tambang daripada lari 100 meter. Kemudian, siapa yang tak mengenal persamaan terkenal Einstein E = mc2 ? Sayang, sedikit sekali orang yang mengetahui bahwa massa sebuah buku fisika dasar mengandung energi yang dapat membawa suatu wahana antariksa ke bulan!
Salah satu penyebab persepsi negatif tentang fisika adalah bahwa ilmu tersebut seringkali diajarkan tanpa penghayatan sehingga terasa menyebalkan. Padahal, melalui fisika kita dapat mengetahui banyak hal. Seorang pelajar yang mulai mempelajari ilmu ini tidak perlu jauh-jauh mengunjungi laboratorium untuk melihat fenomena fisika. Kapanpun dan dimanapun ia dapat berimajinasi (menghayal) tentang lingkungan sekitarnya. Keindahan warna bunga yang tampak oleh mata, musik yang terdengar nyaman di telinga, air terjun yang memikat, aliran angin yang sejuk, adalah sedikit contoh dari fenomena fisika sehari-hari. Penjelasan bahwa setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dan bahwa benda-benda menyerap serta meradiasikan panjang gelombang tertentu sehingga sampai ke mata kita, dapat dibaca dalam buku fisika. Akan tetapi seringkali orang tidak peduli dengan penjelasan itu karena tidak berimajinasi sehingga ia lupa akan keindahan alam dan tidak memiliki rasa ingin tahu.
Imajinasi lahir dari lingkungan yang mendukung seseorang agar memikirkan berbagai fenomena disekitarnya. Jika masyarakat sekitar atau keluarga di rumah tidak menghargai kebebasan berpikir maka daya imajinasi sulit untuk berkembang. Hampir semua fisikawan terkenal adalah orang-orang yang suka berimajinasi dan seringkali dikatakan sebagai pemikir "radikal" karena dianggap aneh oleh lingkungan yang seringkali bersifat dogmatis. Einstein adalah contoh populer dari orang yang suka berimajinasi dan mengembangkannya. Ia membayangkan bagaimana seandainya ia dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. Pemikiran aneh ini menghasilkan teori relativitas khusus yang sampai kini masih digunakan. Hal yang sama dilakukan olehNewton. Kalau saja ia tidak suka melamun dibawah pohon apel mungkin hukum gravitasi universalnya tidak ditemukan sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.
Melalui imajinasi, kesadaran untuk mengamati fenomena alam dan membaca buku-buku fisika akan muncul dengan sendirinya. Sebagai contoh, molekul air (H2O) terdiri atas dua buah atom hidrogen dan sebuah atom oksigen. Kita tentu tidak mungkin melihat molekul air dengan mata telanjang. Akan tetapi, kita bisa berimajinasi bahwa molekul-molekul tersebut berukuran kecil sekali sehingga tak tampak. Oleh karenanya, jumlah molekul yang menyusun suatu benda haruslah sangat banyak. Melalui imajinasi kita tergerak untuk mempelajari bahwa satu mol molekul air (yang beratnya sekitar 18 gram) mengandung sekitar 6 x 1023 molekul. Jadi, satu sendok air ternyata terdiri atas sekitar 1022 molekul. Jumlah itu sangatlah besar. Jika seluruh penduduk indonesia diberi tugas untuk menghitung satu per satu molekul berbeda tiap 5 detik maka itu membutuhkan waktu bermiliar-miliar tahun!
Fisikawan tidak membuat rumus-rumus untuk dihafalkan atau ditulis pada telapak tangan. Rumus-rumus dibuat untuk memahami fenomena-fenomena alam dalam bentuk yang ringkas, indah, universal, dan berguna untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut fenomena tersebut. Memang, fisika tidak mungkin terlepas dari matematika. Tanpa definisi matematis, fisika sangat sulit dikembangkan dan dimanfanfaatkan sebagai teknologi. Meskipun demikian, untuk mempelajari dasar-dasar fisika seseorang tidak perlu menjadi "gila" matematika ataupun menjadi serius dan takut tak dapat pacar karena "kurang gaul". Belajar fisika memang tidak mudah, tapi dengan melepaskan diri dari pemikiran yang dogmatis dan keinginan untuk berpikir bebas, imajinasi akan muncul dan bisa menjadi petualangan yang menyenangkan bagi siapapun.
Sungai Gorge di Afrika Selatan menyimpan keindahan tiada tara. Banyak sekali fenomena fisika yang membuat pemandangan diatas begitu mempesona: Hukum pemantulan dan pembiasan menghasilkan gambaran 'gunung terbalik' yang terlihat diatas permukaan sungai. Polarisasi cahaya matahari oleh molekul diudara memberikan pemandangan biru yang sangat serasi dengan warna hijau dan coklat muda. Tiupan angin akibat adanya perbedaan tekanan udara menggerakan dedaunan pohon secara terirama. Tampak seekor hewan mengkonsumsi makanan dan minuman untuk mempertahankan kehidupan, suatu proses mengurangi entropi (ketidakteraturan) dengan cara menambah energi dalam hewan. Bukankah fisika itu indah? (diambil dari Microsoft Reference Library 2003. Encarta)

ini dia penemuan-penemuan hebat fisika

Jika kita urutkan berdasarkan tahun penemuan para ilmuwan dahulu dalam menemukan hukum-hukum alam, mulai dari penemuan oleh Galileo hingga terungkapnya empat gaya fundamental alam. Tak perlu menunggu lama, mari kita langsung melihatnya: 
  1. Hukum Falling Bodies (1604). Galileo Galilei menjungkirbalikkan hampir 2.000 tahun Aristoteles keyakinan bahwa benda lebih berat jatuh lebih cepat daripada yang lebih ringan dengan membuktikan bahwa semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama.
  2. Universal Gravitation (1666). Isaac Newton sampai pada kesimpulan bahwa semua benda di alam semesta, dari apel ke planet, mengerahkan gaya tarik gravitasi satu sama lain.
  3. Laws of Motion (1687). Isaac Newton perubahan pemahaman kita tentang alam semesta dengan merumuskan tiga hukum untuk menjelaskan gerakan benda. 1) Sebuah benda yang bergerak tetap bergerak, kecuali jika gaya eksternal diberikan kepadanya. 2) Hubungan antara massa sebuah benda (m), percepatan (a) dan diterapkan gaya (F) adalah F = ma. 3) Untuk setiap aksi ada reaksi sama dan berlawanan.
  4. Hukum Kedua Termodinamika (1824 - 1850). Ilmuwan yang bekerja untuk meningkatkan efisiensi mesin uap mengembangkan pemahaman tentang konversi panas menjadi kerja. Mereka belajar bahwa aliran panas dari yang lebih tinggi ke temperatur yang lebih rendah adalah apa yang mendorong sebuah mesin uap, menyerupakan proses aliran air yang mengubah roda penggilingan. Pekerjaan mereka mengarah pada tiga prinsip: panas mengalir secara spontan dari panas ke dingin tubuh; panas tidak bisa sepenuhnya dikonversi menjadi bentuk lain energi; dan sistem menjadi lebih teratur dari waktu ke waktu.
  5. Elektromagnetisme (1807 - 1873). Percobaan perintis mengungkap hubungan antara listrik dan magnet dan mengarah pada satu set persamaan yang menyatakan hukum dasar yang mengatur mereka. Salah satu hasil hasil eksperimen secara tak terduga dalam kelas. Pada 1820, fisikawan Denmark Hans Christian Oersted sedang berbicara kepada siswa tentang kemungkinan bahwa listrik dan magnet saling berhubungan. Selama kuliah, sebuah eksperimen menunjukkan kebenaran teori-nya di depan seluruh kelas.
  6. Relativitas Khusus (1905). Albert Einstein menggulingkan asumsi-asumsi dasar tentang waktu dan ruang dengan menjelaskan bagaimana jam berdetak lebih lambat dan jarak muncul untuk meregangkan sebagai objek mendekati kecepatan cahaya.
  7. E = mc ^ 2 (1905). Atau energi adalah sama dengan massa kali kecepatan cahaya kuadrat. Albert Einstein rumus terkenal membuktikan bahwa massa dan energi adalah manifestasi yang berbeda dari hal yang sama, dan bahwa jumlah yang sangat kecil massa dapat dikonversi menjadi jumlah yang sangat besar energi. Salah satu implikasi mendalam penemuan adalah bahwa tidak ada objek dengan massa yang bisa pergi lebih cepat daripada kecepatan cahaya.
  8. The Quantum Leap (1900 - 1935). Untuk menggambarkan perilaku partikel-partikel subatomik, satu set hukum-hukum alam yang dikembangkan oleh Max Planck, Albert Einstein, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger. Sebuah lompatan kuantum didefinisikan sebagai perubahan dari sebuah elektron dalam sebuah atom dari satu keadaan energi yang lain. Perubahan ini terjadi sekaligus, tidak secara bertahap.
  9. The Nature of Light (1704 - 1905). Pemikiran dan eksperimentasi oleh Isaac Newton, Thomas Young dan Albert Einstein mengarah pada pemahaman tentang apa cahaya, bagaimana berperilaku, dan bagaimana ditularkan. Menggunakan prisma Newton untuk memecah cahaya putih menjadi warna dan konstituennya prisma lain untuk mencampur warna dalam cahaya putih, membuktikan bahwa cahaya berwarna putih dicampur bersama-sama membuat cahaya. Young menetapkan bahwa cahaya adalah gelombang dan menentukan panjang gelombang warna. Akhirnya, Einstein mengakui bahwa cahaya selalu bergerak pada kecepatan konstan, tidak peduli kecepatan pengukur.
  10. Neutron (1935). James Chadwick menemukan neutron, yang, bersama-sama dengan proton dan elektron terdiri dari atom. Temuan ini secara dramatis mengubah model atom dan mempercepat penemuan dalam fisika atom.
  11. Superkonduktor (1911 - 1986). Penemuan yang tidak terduga bahwa beberapa material tidak memiliki perlawanan terhadap aliran listrik janji untuk merevolusi industri dan teknologi. Superkonduktivitas terjadi dalam berbagai material, termasuk unsur sederhana seperti timah dan alumunium, berbagai logam paduan dan senyawa keramik tertentu.
  12. Quark (1962). Murray Gell-Mann mengusulkan keberadaan partikel dasar yang menggabungkan komposit membentuk objek seperti proton dan neutron. Proton dan neutron masing-masing mengandung tiga quark.
  13. Nuclear Forces (1666 - 1957). Penemuan kekuatan dasar di tempat kerja pada tingkat subatomik menimbulkan kesadaran bahwa semua interaksi di alam semesta adalah hasil dari empat gaya fundamental alam - yang kuat dan gaya nuklir lemah, gaya elektromagnetik dan gravitasi.